Penerbangan Perdana dari Malaysia ke Pulau Belitung

Kedatangan Penerbangan Perdana dari Group MBCC
Setelah ada isu Bandara Internasional H.A.S Hanandjoeddin bakal ditunda akhirnya dibatalkan.
Hari Minggu (10/09/2017) menjadi hari bersejarah bagi Pulau Belitung pasalnya Penerbangan Perdana Internasional dari Bandara Kuala Lumpur Malaysia ke Bandara Internasional H.A.S Hanandjoeddin Belitung sebagai penanda bahwa telah dibuka Bandara Internasional Belitung.

Penerbangan Perdana dari Malaysia ke Pulau Belitung disambut langsung Wakil Gubernur Babel H. Abdul Fatah, didampingi Sahani Saleh Bupati Belitung, Yuslih Ihza Mahendra Bupati Belitung Timur, unsur Forkopimda dan sejumlah Kepala OPD di Lingkungan Pemprov, Pemkab Belitung dan Pemkab Belitung Timur. Mengangkut 189 penumpang rombongan dari Malindo Bussines and Cultural Center (MBCC) Malaysia sekitar pukul 09.40 WIB.

“Alhamdulillah penerbangan internasional ini pecah telor, tapi bukan telor busuk justru pecah telor keluar anak. Artinya penerbangan ini diharapkan bisa berkelanjutan,” kata Bupati Belitung Sahani Saleh saat ditemui di bandara, Minggu pagi.

Satu pesawat dari maskapai nasional Indonesia itu, di charter oleh Dewan Perniagaan Malaysia Global. Kedatangan Investor yang tergabung dalam Malindo Business and Culture Center (MBCC) untuk bertemu dengan Pemerintah Daerah Belitung dan membicarakan investasi di daerah tersebut.

Selain Bupati Belitung, Wakil Gubernur Provinsi Babel Abdul Fatah mengatakan penerbangan perdana carter flight Kuala Lumpur-Tanjungpandan ini momen bagus mempromosikan pariwisata yang ada di Pulau Belitung. Menurutnya, para tamu akan diperkenalkan dengan satu Pulau Belitung yang terdiri dari dua kabupaten. Lalu setelah itu rombongan pengusaha dan investor MBCC akan diajak mengenal wilayah Provinsi Bangka Belitung satu persatu.

Pria yang akrab disapa Sanem ini juga bangga akhirnya penerbangan perdana internasional terwujud. “Saya ingin penerbangan internasional selanjutnya bisa cepat terwujud. Mudah-mudahan ke depan tidak ada kendala lagi termasuk penerbangan Tanjungpandan-Singapura,” ujarnya.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso pun memberi apresiasi positif dan penuh harapan agar penerbangan charter tersebut dapat menarik penerbangan reguler. Menurut Agus, dengan ditingkatkannya suatu bandara yang potensial dari domestik ke internasional, harapannya adalah akan membuka banyak penerbangan langsung dari luar negeri ke Indonesia. Sisi positif penerbangan langsung tersebut diantaranya adalah memudahkan investor luar negeri yang ingin masuk dan berinvestasi di Indonesia, dan memacu penerbangan reguler.

Penerbangan Perdana dari Malaysia ke Pulau Belitung